Algoritma kriptografi dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan kunci yang dipakainya :
1. Algoritma Simetri
Algoritma ini sering disebut dengan algoritma klasik karena memakai
kunci yang sama untuk kegiatan enkripsi maupun dekripsi. Algoritma ini
sudah ada sejak lebih dari 4000 tahun yang lalu. Bila mengirim pesan
dengan menggunakan algoritma ini, si penerima pesan harus diberitahu
kunci dari pesan tersebut agar bisa mendekripsikan pesan yang terkirim.
Keamanan dari pesan yang menggunakan algoritma ini tergantung pada
kunci. Jika kunci tersebut diketahui oleh orang lain maka orang tersebut
akan dapat melakukan enkripsi dan dekripsi terhadap pesan. Algoritma
yang memakai kunci simetri di antaranya adalah :
- Data Encryption Standard (DES),
- RC2, RC4, RC5, RC 6,
- International Data Encryption Algorithm (IDEA),
- Advanced Encryption Standard (AES),
- On Time Pad (OTP),
- A5, dan lain sebagainya.
2. Algoritma Asimetri
Algoritma asimetri sering juga disebut dengan algoritma kunci public,
dengan arti kata kunci yang digunakan melakukan enkripsi dan dekripsi
berbeda. Pada algoritma asimetri kunci terbagi menjadi dua bagian, yaitu
:
Kunci umum (public key), kunci yang boleh semua orang tahu (dipublikasikan).
Kunci rahasia (private key), kunci yang dirahasiakan (hanya boleh diketahui oleh satu orang).
Kunci-kunci tersebut berhubungan satu sama lain. Dengan kunci public
orang dapat mengenkripsi pesan tetapi tidak bisa mendekripsikannya.
Hanya orang yang memiliki kunci rahasia yang dapat mendekripsikan pesan
tersebut. Algoritma asimetri bisa mengirimkan pesan dengan lebih aman
daripada algoritma simetri.
Algoritma yang memakai kunci public di antaranya adalah :
- Digital Signature Algorithm (DSA),
- RSA,
- Diffle-Hellman (DH),
- Elliptic Curve Cryptography (ECC),
- Kriptografi Quantum, dan lain sebagainya.
3. Fungsi Hash
Fungsi Hash sering disebut dengan funsi satu arah (one-way function), message digest,fingerprint, fungsi kompresi dan message authentication code
(MAC), merupakan suatu fungsi matematika yang mengambil masukan panjang
variabel dan mengubahnya ke dalam urutan biner dengan panjang yang
tetap. Fungsi Hash biasanya diperlukan bila ingin membuat sidik jari
dari suatu pesan. Sidik jari pada pesan merupakan suatu tanda bahwa
pesan tersebut benar-benar berasal dari orang-orang yang diinginkan.
Kriptografi Klasik
Kriptografi klasik merupakan suatu algoritma yang menggunakan satu kunci
untuk mengamankan data. Teknik ini sudah digunakan beberapa abad yang
lalu. Dua teknik dasar yang biasa digunakan pada algoritma jenis ini
adalah sebagai berikut :
- Teknik subtitusi, penggantian setiap karakter teks-asli dengan karakter lain.
- Teknik transposisi (permutasi), dilakukan dengan menggunakan permutasi karakter.
Salah satu teknik enkripsi menggunakan kunci simetri adalah teknik subtitusi, yaitu mengganti setiap karakter Plaintext dengan karakter lain. Terdapat empat cara dalam menggunakan teknik subtitusi, yaitu :
- Monoalphabet, dimana setiap karakter Ciphertext mengganti satu macam karakter Plaintext tertentu.
- Polialphabet, dimana setiap karakter Ciphertext mengganti lebih dari satu macam karakter Plaintext.
- Monograf/unilateral, dimana satu enkripsi dilakukan terhadap satu karakter Plaintext.
- Poligraf/multilateral, dimana satu enkripsi dilakukan terhadap lebih dari satu karakter Plaintext. (Alferd J. Menezes, 1996)
Kriptografi Modern
Kriptografi modern merupakan suatu algoritma yang digunakan pada saat
sekarang ini, yang mana kriptografi modern mempunyai kerumitan yang
sangat komplek, karena dalam pengoperasiannya menggunakan komputer.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar