Melindungi informasi pribadi di era online
Kita telah menggunakan komputer, internet, telepon genggam, dan gadget
lainnya untuk kegiatan sehari-hari seperti belajar, belanja, perbankan,
ataupun pelayanan pemerintah secara online, mulai dari menelepon,
mengirim sms, email, menulis twitter, facebook, atau instagram, baik
dengan keluarga, teman, ataupun pekerjaan. Tanpa disadari setiap hari
kita selalu online dimanapun berada. Perkembangan teknologi digital saat
ini menjadikan segala aspek kehidupan kita berubah.Kegiatan sehari-hari yang di-online-kan memudahkan kita dalam menyelesaikan urusan. Menghemat waktu dan tenaga daripada datang secara fisik. Namun kemudahan ini tentu memberikan risiko tersendiri yang terkadang tidak dapat dilihat, tidak terdengar dan tidak terdeteksi namun bila terkena, dampaknya sangat nyata dan terasa.
Kita bisa saja yakin bahwa sistem jaringan internet kita tentu akan diamankan oleh penyelenggara jaringan. Namun perlu disadari bahwa pengamanan jaringan yang baik tidak serta merta menjamin 100% keamanan. Seperti pepatah “keamanan di internet hanyalah ilusi” apalagi di era digital saat ini, saat dimana perlindungan informasi menjadi lebih perlu diperhatikan.
Baca entri selengkapnya »
Posted in Aplikasi, Artikel, jaringan, Manajemen Keamanan Informasi, Pemula, Pengamanan, Permainan Pendidikan, Tip | Dengan kaitkata: digital, keamanan, online, Pengamanan | Leave a Comment »
Menjadi Hacker untuk mengaudit sistem keamanan TIK
Posted by hadiwibowo pada September 24, 2014
Seperti telah diulas dalam postingan sebelumnya, Profesional keamanan informasi = hacker plus,
dan pepatah “untuk dapat menangkap pencuri, seorang detektif harus
mampu berfikir dan bertindak seperti pencuri”, seorang professional
keamanan informasi yang akan mengaudit sistem keamanan TIK-nya sendiri
harus dapat berfikir dan bertindak seperti criminal hacker, bolehlah
untuk lebih mudahnya kita sebut menjadi “hacker putih”.Hacker putih adalah praktisi IT yang diberi kewenangan untuk melakukan serangkaian serangan sebagai testing terhadap ketangguhan sistem keamanan komputer dan jaringan yang dipasang, menemukan berbagai kesalahan dan memperbaikinya, menemukan dan menutup celah-celah (vulnerabilities) yang dapat digunakan untuk menerobos sistem keamanan sebelum criminal hacker berkesempatan menemukan dan mengeksplorasinya. Hacker putih juga melakukan ujicoba terhadap alat-alat keamanan TIK yang dibeli di pasaran, walaupun sudah diklaim “aman” oleh vendornya.
Baca entri selengkapnya »
Posted in Aplikasi, Artikel, jaringan, Kriptografi, Manajemen Keamanan Informasi, Pengamanan, Profesional, Tip | Leave a Comment »
Melongok Lembaga Sandi nya Kanada (bagian dua)
Posted by hadiwibowo pada Januari 31, 2014

Tahun depan (2015) Communications Security Establishment Canada atau CSEC (Lembaga Sandi nya Kanada) akan mempunyai gedung baru seharga C$1 milyar sebagai markas besarnya. Semua agen CSEC, hacker, analis kriptografi, ahli bahasa, ahli elektronik dan orang-orang yang bekerja di CSEC akan berpindah menempati markas besar yang canggih yang mirip di film-film spionase modern.
Selama beberapa dekade, keberadaan CSEC dianggap rahasia. Warga Kanada mengenal agen mata-mata pada 1970-an melalui film, siaran TV dan majalah berita. Sampai pada tahun 2001 Parlemen mengeluarkan Undang-undang Anti-Terorisme yang menyertakan CSEC didalamnya.
Peristiwa serangan 11 September 2001 mengubah CSEC dari hanya sebuah organisasi yang diciptakan untuk memecahkan kode sandi Komunis menjadi sebuah organisasi dengan kekuatan dan kemampuan yang sangat besar. Pada tahun 1999, anggaran CSEC hanya sekitar C$96,3 juta dengan personel sekitar 900 orang. Tahun 2013 anggaran tersebut menjadi C$460,9 juta dengan personelnya menjadi 2.124 orang.
Baca entri selengkapnya »
Posted in Artikel, intelijen, jaringan, Kriptografi, Manajemen Keamanan Informasi, Organisasi, Pengamanan, Profesional | Dengan kaitkata: artikel, intelijen, mata-mata, penyadapan, sandi | Leave a Comment »
Melongok Lembaga Sandi-nya Kanada (bagian pertama)
Posted by hadiwibowo pada Desember 5, 2013
Lembaga Sandi-nya Pemerintah Kanada dikenal dengan sebutan Communications Security Establishment Canada
atau disingkat CSEC atau CSE Canada. Institusi ini secara administratif
berada dalam Kementerian Pertahanan dan bertanggung jawab kepada
Menteri Pertahanan.
Lingkup tugas CSEC adalah melindungi dan menjaga keamanan informasi dan data elektronik Pemerintah dan warga Kanada dengan cara melakukan perlindungan jaringan informasi elektronik dan komunikasi serta menangani intelijen sinyal asing (SIGINT: Signal Intelligent).
Sebagai salah satu bagian dari intelijen negara, CSEC menganalisis berbagai data, memecahkan kunci-kunci dan teka-teki yang paling kompleks serta berteknologi maju untuk melindungi dan mengamankan informasi. Mengumpulkan sinyal komunikasi asing, yaitu informasi pada infrastruktur informasi global, yang mencakup emisi elektronik, sistem komunikasi, sistem teknologi informasi dan jaringan serta data dan informasi teknis atau terkait dengan sistem tersebut. Termasuk e-mail dan text message dari smartphone.
Baca entri selengkapnya »
Lingkup tugas CSEC adalah melindungi dan menjaga keamanan informasi dan data elektronik Pemerintah dan warga Kanada dengan cara melakukan perlindungan jaringan informasi elektronik dan komunikasi serta menangani intelijen sinyal asing (SIGINT: Signal Intelligent).
Sebagai salah satu bagian dari intelijen negara, CSEC menganalisis berbagai data, memecahkan kunci-kunci dan teka-teki yang paling kompleks serta berteknologi maju untuk melindungi dan mengamankan informasi. Mengumpulkan sinyal komunikasi asing, yaitu informasi pada infrastruktur informasi global, yang mencakup emisi elektronik, sistem komunikasi, sistem teknologi informasi dan jaringan serta data dan informasi teknis atau terkait dengan sistem tersebut. Termasuk e-mail dan text message dari smartphone.
Baca entri selengkapnya »
Posted in Artikel, Dunia lain, intelijen, jaringan, Kriptografi, Organisasi, Pengamanan, Profesional | 4 Comments »
Mem-backup data-data digital
Posted by hadiwibowo pada September 20, 2013
Menjaga agar data/informasi tidak hilang merupakan salah satu tujuan keamanan informasi.
O ya, pada dasarnya tujuan keamanan informasi adalah menjaga agar
informasi sensitif tetap berada pada tangan yang tepat, tidak hilang
dan/atau terduplikasi tanpa ijin.
Kehilangan informasi (yang dimaksud disini adalah informasi dalam bentuk digital) bisa melalui beberapa sebab, misalnya serangan virus, kerusakan harddisk, kerusakan program (program error), kesalahan sistem (system failures), kecerobohan pegawai, bencana alam (force majeure). Kehilangan data/informasi tersebut dapat mengakibatkan kerugian baik secara ekonomi ataupun keamanan. Pencegahan yang paling pas untuk mengatasi kehilangan data adalah dengan melakukan backup data.
Beberapa pakem dalam melakukan backup data yaitu:
1. lakukan backup data secara utuh setiap kali telah dilakukan perubahan terhadap data.
2. simpanlah data backup tersebut kedalam media penyimpanan lain diluar sistem (menggunakan harddisk external atau server terpisah).
3. gunakan aplikasi pelindung seperti aplikasi kripto atau password, bila data yang di-backup merupakan data sensitif (mengandung kerahasiaan atau bersifat pribadi)
Macam-macam media penyimpanan untuk data backup adalah:
Baca entri selengkapnya »
Kehilangan informasi (yang dimaksud disini adalah informasi dalam bentuk digital) bisa melalui beberapa sebab, misalnya serangan virus, kerusakan harddisk, kerusakan program (program error), kesalahan sistem (system failures), kecerobohan pegawai, bencana alam (force majeure). Kehilangan data/informasi tersebut dapat mengakibatkan kerugian baik secara ekonomi ataupun keamanan. Pencegahan yang paling pas untuk mengatasi kehilangan data adalah dengan melakukan backup data.
Beberapa pakem dalam melakukan backup data yaitu:
1. lakukan backup data secara utuh setiap kali telah dilakukan perubahan terhadap data.
2. simpanlah data backup tersebut kedalam media penyimpanan lain diluar sistem (menggunakan harddisk external atau server terpisah).
3. gunakan aplikasi pelindung seperti aplikasi kripto atau password, bila data yang di-backup merupakan data sensitif (mengandung kerahasiaan atau bersifat pribadi)
Macam-macam media penyimpanan untuk data backup adalah:
Baca entri selengkapnya »
Rahasia Negara
Posted by hadiwibowo pada Desember 27, 2010
Dalam semangat keterbukaan sekarang ini, berbicara mengenai
rahasia negara akan sedikit memancing emosional orang-orang tertentu.
Karena dalam pandangan masyarakat umum/opini yang terbentuk adalah
menihilkan rahasia negara atau bahwa rahasia negara adalah tidak perlu!
Bahwa semua orang berhak atas semua informasi!
Peristiwa Cablegate, bocornya informasi kawat diplomatik Amerika Serikat oleh situs wikileaks, telah menunjukan bahwa bahkan di negara yang mengklaim/diklaim sebagai “negara bebas” pun ternyata tetap memberlakukan dan menyimpan rahasia negara dalam jumlah besar. Pembentukan opini yang menihilkan rahasia negara hanyalah agar negara-negara target/lawan tidak merahasiakan informasinya.
Tulisan ini hanyalah urun pendapat untuk tetap diingat bahwa Rancangan Undang-Undang Rahasia Negara (RUU RN) yang “masih terus digodok” tetap perlu dijadikan Undang-Undang (UU). Walaupun dalam UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP) terdapat pasal informasi rahasia, pengaturan lebih khusus pada UU Rahasia Negara tetap diperlukan.
Baca entri selengkapnya »
Peristiwa Cablegate, bocornya informasi kawat diplomatik Amerika Serikat oleh situs wikileaks, telah menunjukan bahwa bahkan di negara yang mengklaim/diklaim sebagai “negara bebas” pun ternyata tetap memberlakukan dan menyimpan rahasia negara dalam jumlah besar. Pembentukan opini yang menihilkan rahasia negara hanyalah agar negara-negara target/lawan tidak merahasiakan informasinya.
Tulisan ini hanyalah urun pendapat untuk tetap diingat bahwa Rancangan Undang-Undang Rahasia Negara (RUU RN) yang “masih terus digodok” tetap perlu dijadikan Undang-Undang (UU). Walaupun dalam UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP) terdapat pasal informasi rahasia, pengaturan lebih khusus pada UU Rahasia Negara tetap diperlukan.
Baca entri selengkapnya »
Posted in Artikel, intelijen, jaringan, Manajemen Keamanan Informasi, Organisasi, Pengamanan, Peraturan, Profesional | 3 Comments »
Contoh Kawat Rahasia Diplomatik Departemen Luar Negeri Amerika Serikat
Posted by hadiwibowo pada Desember 13, 2010
Rame-rame tentang Cablegate, istilah untuk kebocoran
ratusan dokumen/kawat komunikasi diplomatik antara Departemen Luar
Negeri Amerika Serikat dengan Perwakilannya di luar negeri, yang
disebarkan oleh situs Wikileaks, harus menjadi pelajaran berharga bagi
kita (lebih khusus: Pemerintah Indonesia) tentang berbagai hal yang
berhubungan dan/atau menyertai dari status klasifikasi kerahasian sebuah dokumen/informasi.
Status klasifikasi kerahasian sebuah dokumen/informasi tidak hanya menyangkut dokumen/informasi itu secara berdiri sendiri. Status klasifikasi suatu dokumen/informasi, baik rahasia ataupun tidak, selalu berhubungan dengan: aturan; personil yang mengakses, membuat, menerima dan mengolah; cara penyimpanan, media fisik dimana informasi tersebut bergerak dari mulai dibuat didistribusikan hingga disimpan serta cara penggunaannya. Kesemua yang berhubungan dengan status klasifikasi dokumen/informasi tersebut akan menentukan tingkat keamanannya.
Dalam tulisan ini saya akan menampilkan contoh kawat rahasia diplomatik Departemen Luar Negeri Amerika Serikat yang saya kutip secara utuh dari Majalah Gatra edisi Desember 2010 tanpa saya komentari apalagi saya bandingkan dengan milik negara lain (supaya tidak menimbulkan ekses yang tidak diharapkan). Dan sayapun tidak memberikan opini benar/salah baik sebagian atau seluruhnya, penjelasan arti kode dalam kawat tersebut.
Contoh kawat rahasia ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan pelajaran untuk dianalisis dan studi banding tentang bentuk-bentuk komunikasi diplomatik negara lain (tanpa harus pergi ke negara asalnya).
Kutip
Baca entri selengkapnya »
Status klasifikasi kerahasian sebuah dokumen/informasi tidak hanya menyangkut dokumen/informasi itu secara berdiri sendiri. Status klasifikasi suatu dokumen/informasi, baik rahasia ataupun tidak, selalu berhubungan dengan: aturan; personil yang mengakses, membuat, menerima dan mengolah; cara penyimpanan, media fisik dimana informasi tersebut bergerak dari mulai dibuat didistribusikan hingga disimpan serta cara penggunaannya. Kesemua yang berhubungan dengan status klasifikasi dokumen/informasi tersebut akan menentukan tingkat keamanannya.
Dalam tulisan ini saya akan menampilkan contoh kawat rahasia diplomatik Departemen Luar Negeri Amerika Serikat yang saya kutip secara utuh dari Majalah Gatra edisi Desember 2010 tanpa saya komentari apalagi saya bandingkan dengan milik negara lain (supaya tidak menimbulkan ekses yang tidak diharapkan). Dan sayapun tidak memberikan opini benar/salah baik sebagian atau seluruhnya, penjelasan arti kode dalam kawat tersebut.
Contoh kawat rahasia ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan pelajaran untuk dianalisis dan studi banding tentang bentuk-bentuk komunikasi diplomatik negara lain (tanpa harus pergi ke negara asalnya).
Kutip
Baca entri selengkapnya »
Posted in Artikel, intelijen, jaringan, Kriptografi, Manajemen Keamanan Informasi, Pengamanan | 4 Comments »
Pesan rahasia peringatan Hari Pendidikan Nasional
Posted by hadiwibowo pada Mei 3, 2010
Saat memperingati Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei 2010,
para siswa Pramuka Siaga dan Penggalang Sekolah Dasar Percontohan BH09P
mengadakan lomba mengarang syair bertemakan pendidikan dengan disertai
teknik penulisan rahasia.
Para siswa secara berkelompok dengan antusias membuat bermacam-macam syair dengan berbagai teknik penyembunyian huruf. Pemenang terbaik adalah Grup Banteng Pramuka Penggalang dengan syair yang memerlukan utak-atik huruf berikut ini:
tejmc mjm cmtm tsm jmbma libmdmv.
lscs mjmbmf dizjibm ebas, xeztszom mjmbmf aialmkm.
aialmkm mjmbmf gsvs omzg tivlmec.
Baca entri selengkapnya »
Para siswa secara berkelompok dengan antusias membuat bermacam-macam syair dengan berbagai teknik penyembunyian huruf. Pemenang terbaik adalah Grup Banteng Pramuka Penggalang dengan syair yang memerlukan utak-atik huruf berikut ini:
tejmc mjm cmtm tsm jmbma libmdmv.
lscs mjmbmf dizjibm ebas, xeztszom mjmbmf aialmkm.
aialmkm mjmbmf gsvs omzg tivlmec.
Baca entri selengkapnya »
Belajar dari hebohnya kasus pembobolan ATM
Posted by hadiwibowo pada Januari 27, 2010
ATM yang dimaksud disini adalah kependekan dari automatic teller machine
atau di-Indonesia-kan menjadi anjungan tunai mandiri (ATM juga ya
singkatannya hi hi maksa). Kasus pembobolan ATM yang saat ini sedang
menjadi topik pemberitaan, merupakan salah satu lingkup pengamanan
informasi.
Sebetulnya peristiwa semacam ini sudah sering terjadi sejak bertahun-tahun yang lalu dengan berbagai macam kasus dan besaran kerugian yang variatif. Namun karena sifat informasi dari suatu pembobolan/kelalaian keamanan merupakan informasi yang menyangkut kredibilitas dan kepercayaan dari klien/nasabah, maka informasi tentang hal tersebut sedapat mungkin akan ditutupi atau bahkan dihapus dari sejarah oleh para pihak terkait, seperi terbukti dari berita dibawah ini :
kutip
Informasi Kasus ATM Dibatasi
JAKARTA, KOMPAS.com, Rabu, 27 Januari – Pembobolan dana nasabah bank yang diduga kuat telah terjadi bertahun-tahun ke belakang diperkirakan telah meluas. Polisi masih menelusuri dugaan keterlibatan oknum perbankan. Namun, belakangan, kepolisian mulai membatasi pemberian informasi kepada media massa soal gambaran kasus tersebut.
”Karena itu, kami imbau korban melapor kepada polisi. Dulu, kan, hanya diupayakan diselesaikan dengan banknya saja,” kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Edward Aritonang, Selasa (26/1/2010).
Baca entri selengkapnya »
Sebetulnya peristiwa semacam ini sudah sering terjadi sejak bertahun-tahun yang lalu dengan berbagai macam kasus dan besaran kerugian yang variatif. Namun karena sifat informasi dari suatu pembobolan/kelalaian keamanan merupakan informasi yang menyangkut kredibilitas dan kepercayaan dari klien/nasabah, maka informasi tentang hal tersebut sedapat mungkin akan ditutupi atau bahkan dihapus dari sejarah oleh para pihak terkait, seperi terbukti dari berita dibawah ini :
kutip
Informasi Kasus ATM Dibatasi
JAKARTA, KOMPAS.com, Rabu, 27 Januari – Pembobolan dana nasabah bank yang diduga kuat telah terjadi bertahun-tahun ke belakang diperkirakan telah meluas. Polisi masih menelusuri dugaan keterlibatan oknum perbankan. Namun, belakangan, kepolisian mulai membatasi pemberian informasi kepada media massa soal gambaran kasus tersebut.
”Karena itu, kami imbau korban melapor kepada polisi. Dulu, kan, hanya diupayakan diselesaikan dengan banknya saja,” kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Edward Aritonang, Selasa (26/1/2010).
Baca entri selengkapnya »
Posted in Alat-alat, Aplikasi, Artikel, intelijen, Manajemen Keamanan Informasi, Pengamanan | 3 Comments »
Regulasi Penyadapan Informasi
Posted by hadiwibowo pada Desember 30, 2009
Penyadapan informasi termasuk salah satu kegiatan intelijen
komunikasi. Yaitu suatu kegiatan merekam/mencuri dengar dengan/atau
tanpa memasang alat/perangkat tambahan pada jaringan telekomunikasi
untuk mendapatkan informasi baik secara diam-diam ataupun
terang-terangan.
Agar tidak terjadi kesewenang-wenangan dan gangguan ketertiban, pemerintah harus mengatur kegiatan ini. Regulasi penyadapan informasi telah dimiliki oleh Pemerintah Indonesia yaitu Undang-Undang (UU) nomor 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi, UU nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) serta Peraturan Menteri nomor 01/P/M.KOMINFO/03/2008 tentang Perekaman Informasi untuk Kepentingan Pertahanan dan Keamanan Negara.
Pada prinsipnya, setiap orang dilarang melakukan kegiatan penyadapan atas informasi yang disalurkan melalui jaringan telekomunikasi dalam bentuk apapun seperti tertuang dalam UU no. 36 tahun 1999 pasal 40. Yang dimaksud oleh pasal ini adalah penyadapan yang tidak sah. Dalam pasal 30 UU no. 11 tahun 2008 ditambahkan dengan dilarang mengakses komputer dan/atau sistem elektronik milik orang lain untuk mencuri informasi/dokumen elektronik dengan cara apapun secara tanpa hak atau melawan hukum (kegiatan hacking dan cracking).
Baca entri selengkapnya »
Agar tidak terjadi kesewenang-wenangan dan gangguan ketertiban, pemerintah harus mengatur kegiatan ini. Regulasi penyadapan informasi telah dimiliki oleh Pemerintah Indonesia yaitu Undang-Undang (UU) nomor 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi, UU nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) serta Peraturan Menteri nomor 01/P/M.KOMINFO/03/2008 tentang Perekaman Informasi untuk Kepentingan Pertahanan dan Keamanan Negara.
Pada prinsipnya, setiap orang dilarang melakukan kegiatan penyadapan atas informasi yang disalurkan melalui jaringan telekomunikasi dalam bentuk apapun seperti tertuang dalam UU no. 36 tahun 1999 pasal 40. Yang dimaksud oleh pasal ini adalah penyadapan yang tidak sah. Dalam pasal 30 UU no. 11 tahun 2008 ditambahkan dengan dilarang mengakses komputer dan/atau sistem elektronik milik orang lain untuk mencuri informasi/dokumen elektronik dengan cara apapun secara tanpa hak atau melawan hukum (kegiatan hacking dan cracking).
Baca entri selengkapnya »
Tinta Rahasia
Posted by hadiwibowo pada Desember 12, 2009
Tinta (dalam berbagai bentuk) telah dikenal dan digunakan oleh
bangsa Romawi sebagai alat tulis menulis sejak jaman dahulu, lebih
kurang abad 3-4 M. Hingga jaman komputer saat ini, tinta tetap tidak
bisa dilepaskan dari kegiatan manusia modern sebagai alat bantu untuk
melakukan tulis menulis mulai dari kegiatan seni grafis, jurnalistik
hingga percetakan.
Prinsip utama tinta adalah sebagai salah satu media penyampai informasi, tentunya dalam bentuk tertulis. Penyampaian informasi yang tepat dan aman sudah disadari dari jaman dahulu terutama untuk pengiriman informasi pribadi/rahasia. Berdasarkan kebutuhan itu maka timbulah gagasan untuk membuat tinta yang dapat menyembunyikan informasi rahasia. Melalui bahan-bahan tertentu dibuatlah suatu tinta yang saat dituliskan tidak dapat langsung dibaca. Untuk membacanya dibutuhkan tambahan bahan tertentu dan dengan proses tertentu pula.
Teknologi pembuatan tinta sangat beragam sejalan dengan perkembangan teknologi media “kertas” dan “pena” nya. Mulai dari tinta cair, tinta keras, tinta lunak, hingga tinta bubuk.
Baca entri selengkapnya »
Prinsip utama tinta adalah sebagai salah satu media penyampai informasi, tentunya dalam bentuk tertulis. Penyampaian informasi yang tepat dan aman sudah disadari dari jaman dahulu terutama untuk pengiriman informasi pribadi/rahasia. Berdasarkan kebutuhan itu maka timbulah gagasan untuk membuat tinta yang dapat menyembunyikan informasi rahasia. Melalui bahan-bahan tertentu dibuatlah suatu tinta yang saat dituliskan tidak dapat langsung dibaca. Untuk membacanya dibutuhkan tambahan bahan tertentu dan dengan proses tertentu pula.
Teknologi pembuatan tinta sangat beragam sejalan dengan perkembangan teknologi media “kertas” dan “pena” nya. Mulai dari tinta cair, tinta keras, tinta lunak, hingga tinta bubuk.
Baca entri selengkapnya »
Posted in Alat-alat, Aplikasi, Artikel, intelijen, Kriptografi, Pemula, Pengamanan, Permainan Pendidikan | 4 Comments »
Telegram Rahasia di Hari Guru
Posted by hadiwibowo pada November 28, 2009
Memperingati Hari Guru yang jatuh pada tanggal 25 November
kemarin, siswa Pramuka Siaga dan Penggalang Sekolah Dasar BH09P
melakukan kegiatan Perkemahan. Salah satu permainan yang dilakukan dalam
kegiatan Pramuka tersebut adalah memecahkan kode/sandi rahasia.
Permainan ini begitu menarik rasa ingin tahu para siswa, sehingga mereka
sangat antusias dalam usaha menyelesaikan permainannya.
Telegram rahasia itu adalah :
48877 78811 05528 80232 55524 40442 77782 09992 66408 25508 33777 66444
55244 40005 52880 22885 52660 77772 52048 87778 80999 26640 44266 99920
63366 42527 77552 66077 77337 77788 28880 99926 64083 37778 88555 44477
77034 44044 25552 62660 22885 58811 00055 28806 33664 25277 75526 65588
02224 24446 26606 33664 27778 86644 44055 33444 44388 72660 32660 22242
Baca entri selengkapnya »
Telegram rahasia itu adalah :
48877 78811 05528 80232 55524 40442 77782 09992 66408 25508 33777 66444
55244 40005 52880 22885 52660 77772 52048 87778 80999 26640 44266 99920
63366 42527 77552 66077 77337 77788 28880 99926 64083 37778 88555 44477
77034 44044 25552 62660 22885 58811 00055 28806 33664 25277 75526 65588
02224 24446 26606 33664 27778 86644 44055 33444 44388 72660 32660 22242
Baca entri selengkapnya »
Kesadaran Keamanan Informasi dari Wapres Boediono
Posted by hadiwibowo pada Oktober 26, 2009
Implementasi kesadaran pengamanan informasi ternyata telah dilakukan sejak lama oleh Bapak Boediono yang sekarang menjabat sebagai Wakil Presiden RI.
Suatu langkah (lebih tepatnya lompatan) yang sangat berarti bila security awareness tersebut datang dari pucuk pimpinan negara dan diteladani oleh semua jajaran pejabat pemerintah. Dengan security awareness
yang baik dari seluruh komponen pemerintah, kebocoran informasi penting
yang berguna untuk memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia dapat
diminimalkan.
Berikut saya kutipkan berita tentang security awareness Bapak Wapres Boedinono:
Kompas, Jum’at, 23 Oktober 2009
TATA KELOLA
Informasi Wakil Presiden Jangan Diperdagangkan
JAKARTA, KOMPAS — Wakil Presiden Boediono mengingatkan
stafnya agar jangan sampai informasi atas keputusan yang telah dan akan
diambil di Kantor Sekretariat Wakil Presiden bocor dan diperdagangkan.
Apabila hal itu terjadi, negara dan rakyat tak hanya direpotkan, tetapi
juga dirugikan.
Boediono menyampaikan hal itu saat memberikan pengarahan
kepada pegawai dan pejabat eselon di Aula Istana Wapres, Jakarta, Kamis
(22/10).
Posted in Artikel, intelijen, Manajemen Keamanan Informasi, Organisasi, Pengamanan, Tokoh | 7 Comments »
Memata-matai Kartu Kredit
Posted by hadiwibowo pada Oktober 23, 2009
Mohon maaf judulnya mungkin kurang tepat. Yang saya
ingin bagikan dalam tulisan ini adalah bagaimana tindakan kita untuk
mengamankan setiap transaksi menggunakan kartu kredit sehingga tidak
disalah gunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Mata-mata 1
Secara tidak sengaja saya melihat orang-orang yang
bertransaksi dengan menggunakan kartu kredit tidak menyadari bahwa
tindakan cerobohnya dapat merugikan dirinya sendiri akibat
penyalahgunaan kartu kreditnya.
Tengoklah tempat sampah disamping kasir toko atau samping ATM (automated teller machine)
akan ditemukan kertas-kertas struk belanjaan atau konfirmasi transaksi.
Kita bisa mendapatkan informasi kartu kredit dari struk yang dibuang
itu.
Simaklah struk bekas belanja dengan menggunakan alat
bayar kartu kredit. Disana tertera nama bank dan jenis kartu kreditnya
(misalnya visa, mastercard atau amex atau lainnya), nama pemilik kartu
kredit dan reference yang menunjuk ke nomor kartu kredit. Jenis kartu pun, apakah itu kartu debit atau kredit tertera dengan jelas.
Posted in Alat-alat, Aplikasi, Artikel, intelijen, jaringan, Pemula, Pengamanan, Tip | 13 Comments »
Artikel Penyadapan di Jawa Pos (bagian dua)
Posted by hadiwibowo pada September 23, 2009
Ini adalah artikel hasil kreasi wartawan Jawa Pos yang mewawancarai saya, sambungan artikel sebelumnya
kutip
Jawa Pos – Senin, 14 Juli 2008
Menelisik Liku-Liku Aksi Penyadapan dan Ilmu Kriptografi (2-Habis)
Beraksi ala Bond hingga Kuasai Teknologi Canggih
Aksi penyadapan dilakukan dengan motif beragam. Di antaranya, ekonomi, politik, ilmu pengetahuan, dan perdagangan. Karena itu, para agen atau sandiman (ahli sandi/pejabat sandi) harus mengenyam pendidikan khusus dan menguasai bidang teknologi.
RIDLWAN HABIB, Jakarta
Bagi agen intelijen atau sandiman, tantangan untuk mengamankan informasi pada era sekarang semakin berat. Sebab, alat-alat yang digunakan untuk menyadap informasi juga makin canggih. ”Baru-baru ini saya ditawari alat-alat penyadapan oleh sebuah perusahaan di Italia, bentuknya bermacam-macam,” jelas ahli ilmu kriptografi (persandian) Hadiwibowo kepada Jawa Pos dalam wawancara melalui surat elektronik.
Baca entri selengkapnya »
kutip
Jawa Pos – Senin, 14 Juli 2008
Menelisik Liku-Liku Aksi Penyadapan dan Ilmu Kriptografi (2-Habis)
Beraksi ala Bond hingga Kuasai Teknologi Canggih
Aksi penyadapan dilakukan dengan motif beragam. Di antaranya, ekonomi, politik, ilmu pengetahuan, dan perdagangan. Karena itu, para agen atau sandiman (ahli sandi/pejabat sandi) harus mengenyam pendidikan khusus dan menguasai bidang teknologi.
RIDLWAN HABIB, Jakarta
Bagi agen intelijen atau sandiman, tantangan untuk mengamankan informasi pada era sekarang semakin berat. Sebab, alat-alat yang digunakan untuk menyadap informasi juga makin canggih. ”Baru-baru ini saya ditawari alat-alat penyadapan oleh sebuah perusahaan di Italia, bentuknya bermacam-macam,” jelas ahli ilmu kriptografi (persandian) Hadiwibowo kepada Jawa Pos dalam wawancara melalui surat elektronik.
Baca entri selengkapnya »
Posted in Artikel, intelijen, Kriptografi, Organisasi, Pemula, Pengamanan, Peraturan, Profesional | 3

Tidak ada komentar:
Posting Komentar